Kamis, 25 September 2014

Makna Leisure Time Untuk Seorang Siswa SMA #JakartaReposeProject



“Kalo pas di waktu luang sih biasanya aku suka jalan jalan sama temen, kayak catching up kumpul-kumpul gitu seru”


Victoria Venessa, 16 tahun
Siswa SMA Dian Harapan Daan Mogot

Sebagai seorang remaja berusia 16 tahun yang masih duduk di bangku SMA, waktu luang yang ia miliki biasanya ia habiskan untuk berkumpul bersama teman.
Berkumpul bersama dengan teman memang merupakan salah satu aktivitas yang menarik baginya. 

Tempat yang ia pilih untuk berkumpul biasanya adalah mall dan mall tujuan favoritnya adalah Grand Indonesia. 
“Iya aku sukanya ke GI soal emang banyak makanan disana dan udah nyaman aja kali mungkin ya soalnya udah sering kesana".

Selain mall, tempat tujuan favoritnya bersama teman teman adalah Dufan dan sebuah cafe kecil dekat rumah sebagai tempat untuk mengerjakan tugas.

Secara keseluruhan, remaja yang bisa dipanggil Sasa ini menghabiskan waktu luangnya untuk melakukan kegiatan yang berhubungan sama temen teman entah itu mengerjakan tugas atau sekedar berkumpul bertukar cerita.

Baginya tempat seperti apapun bisa menjadi tujuannya karena ia termasuk orang yang flexible, terkecuali tempat yang suasananya terlalu sumpek dan padat.
“Iya kayak contohnya mangdu gitu meskipun ada banyak barang tapi aku ga terlalu suka kesana, tempatnya sumpek dan kayaknya mesti ditata ulang gitu biar nyaman”

Menurutnya, faktor yang sangat penting dalam memilih aktivitas di waktu luang adalah harga dan kenyamanan itu sendiri.
Seperti seberapa aktivitas itu bisa membuatnya terkesan sehingga bersedia untuk melakukannya lagi.

“Kayak aktivitas yang paling berkesan sih waktu itu pas jalan ke Paris ikut tour malem gitu. Jadi jalan kaki kelilingin kota, terus dingin gitu kan, kayak berasa being in different life lah" tuturnya sambil tertawa kecil.

Saat ditanya mengenai tempat wisata idaman, ia memberikan sebuah ide dimana tempat aktivitas tersebut haruslah lengkap supaya pengunjung tidak perlu berpindah tempat jauh untuk bisa menikmati aktivtas yang berbeda sebab semuanya sudah tersedia di satu wilayan tersebut mulai dari tempat bermain sampai dengan penginapan berkualitas. 


Akhir waktu, 3 kata yang terlintas dibenaknya mengenai leisure adalah 
“Adem, enjoy, santai”

Selasa, 23 September 2014

"Kebersamaan adalah yang utama" #JakartaReposeProject

 “Biasa sih gue suka nongkrong, maen, kerja tugas kalo ada sama nyicil belajar soalnya ya selaen gue enjoy karena emang bermanfaat juga” 


Nicholas, 21 tahun
Mahasiswa Teknik Sipil ITB angkatan 2011

Ia memiliki pilihan aktivitas tersendiri untuk dilakukannya saat ada waktu luang. 
Beberapa aktivitas yang sering ia lakukan saat waktu luang adalah nongkrong bersama teman sesama jurusan sipil untuk bertukar pikiran serta bersosialisasi, maen, mengerjakan tugas kuliah, serta menyicil untuk pelajaran selanjutnya.

Kemudian untuk hari Sabtu dan Minggu biasanya ia gunakan untuk berkumpul bersama, hanya sekedar makan atau jalan-jalan ke mall menikmati suasana sekitar sambil window shopping.

Perpustakaan umum merupakan tempat yang menarik baginya,
"Ya menurut gue perpustakaan itu jauh lebih menarik daripada museum yang cuman sekedar bisa diliat, kalo perpustakaan itu lu bisa brainstorming disana" tuturnya.

Selain itu, rooftop gedung tinggi juga menjadi salah satu pilihannya menghabiskan waktu luang meskipun hanya untuk mengobrol atau sekedar berkumpul bersama dengan kerabat.
"Iya gue kan sipil jadi gue demen aja gitu ke rooftop bisa mengagumi hasil karya sipil yang bagus bagus kan jadinya, cocok gitu" 

Ketika ditanya mengenai makna kata leisure, ia juga menjawab bahwa leisure adalah waktu yang biasa ia gunakan untuk berkumpul bersama keluarga.

Secara keseluruhan, ia selalu mencari kegiatan yang memang bermanfaat dan enjoy untuk dilakukan serta memperhatikan juga faktor kebersamaan.
Menurutnya kebersamaan itu adalah hal yang paling penting,
Kebersamaan itu penting, bergaul sama siapa, sosialisasi sama siapa itu bisa mempengaruhi hidup kita

Selain faktor kebersamaan ia juga memperhatikan faktor budget serta dengan siapa ia akan melakukan aktivitas tersebut.
Menurutnya kedua hal tersebut bersifat crucial sebab menyangkut diri kita sendiri, dimana menentukan akan kesenangan kita nanti saat liburan.
Dengan adanya faktor kebersamaan itu ia merasa enjoy melakukan aktivitas meskipun tempat tujuannya jauh atau aksesnya sulit.

Menurutnya pergi dengan siapa itu yang paling terpenting, 
"Mau kemana atau ngapain juga sebenernya sama aja, tergantung sama siapa dulu. Semua aktivitas bisa menyenangkan kok kalo kita ngelakuinnya sama orang yang emang kita nyaman".

Akhir wawancara, harapannya untuk tempat leisure di Jakarta kedepannya adalah harus bersih, terawat dimana masing masing masyarakatnya harus sadar diri untuk menjaga kelestarian tempat yang sudah dibangun, selain itu tempat tersebut juga harus mencakup semua kalangan mulai dari kalangan ekonomi bawah sampai atas sehingga tidak terjadi pengelompokan kelas dan membatasi pengunjung yang datang kesana. 



Senin, 22 September 2014

Supir Taksi Hobi Berpetualang #JakartaReposeProject

“ Saya berpetualang untuk mencari jati diri” 

Agus Priyanto, 26 tahun
Seorang supir taksi Bluebird 


Dengan pendapatan  kurang lebih 4 juta per bulannya, waktu luang disela-sela pekerkerjaannya sebagai supir taksi Bluebird ia gunakan untuk kumpul-kumpul bersama teman.  Ketika Sabtu Minggu, sebagian besar waktu luangnya ia gunakan untuk berkumpul bersama keluarga besar, berkumpul bersama keluarga atau bermain bersama keponakan. 
Karena menurutnya berkunjung kerumah saudara bisa membuatnya menghabiskan waktu lebih banyak bersama keluarga.

Sebagai seorang pria yang memiliki hobi berpetualang, tidak ada tempat yang tidak ia sukai untuk dikunjungi karena menurutnya setiap tempat adalah istimewa hanya saja setiap orang harus bisa melihat dan memahami keistimewaannya tersebut.

Sebagai seorang petualang yang sudah banyak berkeliling, ia memilih tempat yang pada umumnya belum dijamah orang, 
Karena kita ga munafik, kalo tempat wisata yang udah dijamah orang itu biasanya kotor. Apalagi saya sendiri memang suka sama kondisi laut yang masih bersih, untuk mencari ketenangan" tuturnya.

Jalanan yang rusak serta akses yang sulit sudah bukan menjadi penghalang bagi Agus sebab karena niat dan minatnya memang sudah disana.

Dari petualangannya itulah, ia mendapatkan sebuah pengalaman yang berkesan dimana kebersamaan merupakan hal yang paling berharga.
“Kebersamaan. Rasa kekeluargaannya itu yang berkesan, banyak sampe ga bisa diinget spesifik lagi. ketika kita susah, temen itu selalu ada buat kita, itu nilai yang paling berharga buat saya, kebersamaan".

Selain memang mencari jati diri dan merupakan hobinya sejak muda, ternyata berpetualang dijadikan sebuah aktivitas untuk instropeksi diri.
“Saat saya sampe di puncak Bromo, saya ini berasa ga ada apa apanya, kita ini bener bener kecil banget kalo udah sampe atas, dan ternyata ciptaan Tuhan itu luar biasa".

Karena ia merupakan seorang anggota komunitas petualang, maka faktor budget dan akses tidak lagi begitu mempengaruhinya, cukup bisa sampai ke tempat tujuan sudah merupakan hal yang memuaskan baginya. 

Dalam berwisata, pasti ada faktor faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah pendapat orang lain.
“Saya ga terlalu pengaruh sama omongan orang, karena orang lain belum ngerasain puasnya gimana, titik nikmatnya dimana. Mereka cuman buat liburan tapi ga bener bener menikmati suasana aslinya itu kayak apa".

Menurutnya satu yang benar benar perlu diperhatikan adalah kenyamanan. 
“Karena kita berlibur itu satu cari kenyamanan, tapi di Jakarta ini kurang, bahkan kurang banget.  Wisata di Jakarta ini terlalu banyak, jadi kurang ruang hijaunya. Terlalu padat, akhirnya kalo liburan ga berasa liburannya, yang ada sebelum pergi udah stress karena macet, pas jalan ga enjoy dan pas pulang lebih stress lagi karena capek".

Akhir waktu, kata- kata yang menggambarkan leisure bagi Agus adalah
“ Ketenangan itu harga yang mahal.  Karena Jakarta itu kota yang sibuk jd kalo ada waktu luang sebaiknya enak buat ngasingin diri dari aktivitas sehari-hari"